Header Ads

Breaking News
recent

SEMENTASI

  1. Sementasi penembusan (permeation grouting)
  2. Sementasi pemadatan (compaction grouting)
  3. Sementasi rekahan (fracture/claquage grouting)
  4. Sementasi campuran/jet (mixing/jet grouting)
  5. Sementasi isi (fill grouting) dan 
  6. Sementasi vakum (vacuum grouting)
  1. Injeksi bahan kimia
  2. Injeksi sistem Soletanche dan 
  3. Injeksi dengan semen. 


Grouting Kimia

Grouting kimia adalah grouting yang dilakukan dengan campuran bahan kimia dan air atau cairan bahan kimia dengan bahan kimia lainnya. Grouting kimia ini umumnya digunakan untuk mengisi retakan yang halus atau butiran batuan yang halus yang dimaksudkan untuk memperkecil koefisien permeabilitas dan meningkatkan kuat tekan dari batuan atau bagian bangunan yang di grout. 


Pada tanah dengan k > 0,01 cm/detik (10^-2 cm/detik) cairan grout harus mempunyai viskositas sebesar 10 centipois atau lebih tanpa kesulitan, kecuali grouting ini dilakukan dekat permukaan dengan tekanan grout yang digunakan rendah. Grouting kimia dapat dilakukan pada tanah dengan k sampai 0,00001 cm/detik (10^-5 cm/detik) dan hasilnya cukup memuaskan (Federal Highway Administration,1976).
Secara umum grouting kimia ini dikenal beberapa sistem yaitu :
  1. Sistem silikat, sistem ini menggrouting lapisan pasir dengan larutan natrium silikat yang mempunyai koefisien permeabilitasnya lebih kurang 5 x 10-4 cm/detik atau lebih besar. Grouting dengan bahan grout dari silikat ini dapat melakukan penetrasi pada tanah pasir halus dengan ukuran butirnya berkisar antara 100 - 70 mikron dan pasir yang mempunyai permeabilitas lebih kecil dari 10-4 cm/detik.
  2. Sistem acrylamide, sistem ini dapat dilakukan pada tanah dengankoefisien permeabilitas dari 10-5cm/detik atau lebih besar. Acrylamide ini viskositasnya berkisar antara 1,50 centipois atau sama dengan viskositas air sehingga acrylamide ini mudah dipenetrasikan ke dalam lapisan pasir halus. Untuk lebih baiknya dalam memanfaatkan acrylamide ini sebaiknya larutan acrylamideini mempunyai pH antara 7 - 11. Cairan acrylamide ini beracun dan dapat menembus kulit.
  3. Bahan grout kimia lainnya adalah berupa Lignochromes, Resin, Foams dan Isosyanate tetapi cairan ini sangat beracun.


Perbandingan Metoda Stabilisasi Tanah Dengan Grouting Dan Kemampuan Penetrasi Relatif Bahan Kimia

Tidak ada komentar:

Agung Mustiko. Gambar tema oleh fpm. Diberdayakan oleh Blogger.