1. PENGERTIAN BETON Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan. Beton yang banyak dipakai pada saat ini yaitu beton normal. Beton normal ialah beton yang mempunyai berat isi 2200–2500 kg/m³ dengan menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah. 2. JENIS BETON Beton normal. Beton bertulang. Beton pratekan. Beton komposit. 3. FUNGSI BETON Menahan beban/gaya tekan. Menutup baja tulangan agar tidak berkarat. 4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKUATAN BETON Kualitas semen (PC). Proporsi semen dalam campuran beton. Kekuatan dan kebersihan agregat. Ikatan/ adesi anatara pasta, semen dan agregat. Pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton. Pemadatan beton dan perwatan. 5. KELEBIHAN BETON Dapat dibentuk sesuai keinginan. Mampu memikul beban tekan yang berat. Tahan terhadap temperatur tinggi. Biaya pemeliharaan rendah / kecil. 6. KELEMAHAN BETON Bentuk yang sudah dibuat sulit untuk diubah. Pelaksanaa pekerjaan memerlukan ketelitian yang tinggi. Berat. Daya pantul suara besar. Membutuhkan cetakan sebagai alat pembentuk. Tidak memiliki kekuatan tarik. Setelah dicampur beton cepat mengeras. Beton yang mengeras sebelum pengecoran tidak bisa di daur ulang. 7.Sejarah Beton Kata beton berasal dari kata Latin "concretus" (yang berarti kompak atau kental), passive participle sempurna dari "concrescere", yaitu "con-" (bersama-sama) dan "crescere" (tumbuh). Beton telah digunakan untuk konstruksi struktur sejak jaman kuno. Selama Kekaisaran Romawi, beton Romawi (atau opus caementicium) terbuat dari kapur, pozzolana dan agregat batu apung. Digunakan secara luas dalam banyak struktur Romawi , peristiwa penting dalam sejarah arsitektur disebut Revolusi Arsitektur Romawi, membebaskan konstruksi Romawi dari pembatasan penggunaan hanya batu dan material bata dan memungkinkan untuk desain baru yang revolusioner dari segi kompleksitas struktural dan dimensi. Hadrian Pantheon di Roma adalah contoh dari konstruksi beton Romawi. Beton, sebagaimana diketahui bangsa Romawi, adalah materi baru dan revolusioner. Diletakkan dalam bentuk lengkungan, kubah dan bentuk bentuk lainnya, dengan cepat mengeras menjadi massa yang kaku, bebas dari gangguan internal dan peregangan yang menyusahkan para pembangun struktur serupa bila memakai batu atau batu bata. Tes modern menunjukkan bahwa opus caementicium memiliki kuat tekan sebanyak semen Portland yang modern (ca. 200 kg/cm2) Namun., Karena tidak adanya perkuatan, kekuatan tarik jauh lebih rendah dari beton bertulang modern, dan moden aplikasinya juga berbeda: Beton struktural modern berbeda dari beton Romawi dalam dua rincian penting. Pertama, konsistensi campurannya yaitu cair dan sifatnya homogen, memungkinkan untuk dituangkan menjadi suatu bentuk daripada melakukan pelapisan memakai tangan secara konvensional sambil melakukan penempatan agregat, yang dalam praktek Romawi, sering terdiri dari puing-puing. Kedua, baja tulangan pada beton modern memberikan kekuatan yang besar dalam ketegangan/tension , sedangkan beton Romawi hanya bisa bergantung pada kekuatan ikatan beton untuk menahan tegangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar