Header Ads

Breaking News
recent

PONDASI CAKAR AYAM


Pelaksanaan Asian Games tahun 1962 mengakibatkan waktu konstruksi yang tersedia hanya 1 tahun, padahal konstruksi di kawasan Tanjung Priok ini lebih sulit karena struktur tanahnya yang lembek. Awalnya, Prof. Sedijatmo mencoba membangun menara dengan fondasi konvensional. Dari metode konvensional ini, dengan susah payah, berhasil didirikan dua menara. Pembangungan dua menara dengan metode konvensional ini menghabiskan begitu banyak waktu, sementara lima menara lagi belum dibangun. Ketika itu, Prof. Sedijatmo menyadari bahwa apabila lima menara lagi juga dikonstruksikan dengan fondasi konvensional, waktunya tidak akan cukup. Karena waktu yang semakin mendesak, Prof. Sedijatmo berpikir keras untuk mencari metode yang lebih efektif untuk membangun menara di atas tanah lembek dengan lebih cepat. Akhirnya, dari buah pemikiran Prof. Sedijatmo, muncullah gagasan untuk mendirikan menara di atas fondasi yang terdiri dari pelat beton yang didukung oleh pipa-pipa beton di bawahnya. Pipa dan pelat itu bersatu dan mencengkeram tanah lembek dengan kuat sehingga dapat menjadi fondasi dasar menara yang kokoh.

Sistem fondasi Cakar Ayam sangat sederhana sehingga sangat cocok untuk diterapkan di daerah yang minim peralatan modern dan tenaga ahli. Fondasi ini dapat digunakan untuk menggantikan fondasi tiang pancang konvensional. Dalam sistem konvensional, makin panjang tiang pancang yang dipakai, makin besar biayanya, apalagi jika alat pemancangan yang modern dan tenaga ahli yang dapat mengoperasikannya harus didatangkan dari tempat lain. Berdasarkan perhitungan, fondasi Cakar Ayam dapat digunakan untuk menghasilkan kualitas yang sama dengan fondasi tiang pancang, dengan biaya konstruksi yang lebih murah 30%, oroses konstruksi yang lebih mudah, dan waktu konstruksi yang lebih singkat. Pelaksanaan sistem fondasi Cakar Ayam dapat dilakukan dalam waktu yang lebh singkat karena bagian-bagian fondasi ini dapat dikerjakan dalam jumlah banyak secara bersamaan. Hal inillah yang mengakibatkan waktu konstruksinya lebih singkat daripada fondasi tiang pancang.



Tidak ada komentar:

Agung Mustiko. Gambar tema oleh fpm. Diberdayakan oleh Blogger.