a.untuk kuda-kuda yang langsung di atas kolom, agar terjamin stabilitas konstruksi maka pada kuda-kuda konvesional perlu diberi skur dari 2 batang kayu 5/12 atau 2x6/12. b.jika lebar balok tarik kuda-kuda yangyang terletak diatas kolom sama tebal dengan kolom, hubunganya dibuat dengan pen dan lubang tidak tembus. Kedalaman lubang maksimal ½ tebal balok tarik, sedang tebal pen maupun lebar lubang 1/3 tebal balok tarik. c.apabila tebal balok tarik kuda-kuda lebih tipis dari pada kolom, maka hubunganya dapat dilaksanakan dengan membuat takikan pada ujung atas kolom selebar balok tarik atau pada balok tariknya diambil 1cm. d.hubungan batang tarik dengan kaki kuda-kuda dapat dilaksanakan dengan takikan. Cara tersebut juga dikenal dengan hubungan takikan. Sebagai perkuatan pada hubungan ini digunakan mur baut 0 – 12 mm. e.takikan pada bagian kolom dapat dilaksanakan dengan bentuknya serupa dengan pertemuan antara skur dengan kolom. Takikan pada kolomnya sedalam 1-1 ½ cm. pada umumnya tebal balok tarik lebih tipis dari pada tebal kolom. f.jika menggunakan kuda-kuda yang dengan sistim kuda-kuda papan paku, peletakanya di atas kolom lebih sederhana dan mudah. Karena pada umumnya jarak kuda-kuda papan paku maksimal 1,2 m, maka jarak rangka dinding tegak dibuat 60cm dari sumbu ke sumbu. Setiap jarak antara 1 batang rangka tegak dibuat rangkap, dengan memasang klos pada ujung atas sebagai peletakan kuda-kuda. Perkuatan disini cukup menggunakan paku dengan panjang 5 atau 12,5 cm. pada kuda-kuda dengan balok tarik yang tidak menonjol keluar, dimana pada ujung kolom bagian atas dipasang batang tepi atas sebagai landasan peletakan kuda-kuda. Agar peletakanya dapat kokoh, bagian balok tarik kuda-kuda boleh ditarik dengan bentuk takikan serupa dengan pertemuan pada batang tepi atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar