PROFIL BAJA STRUKTUR
Baja struktur adalah suatu jenis baja yang berdasarkan pertimbangan
ekonomi, kekuatan dan sifatnya, cocok untuk pemikul beban. Baja struktur
banyak dipakai untuk kolom serta balok bangunan bertingkat, sistem
penyangga atap, hangar, jembatan, menara antena, penahan tanah, pondasi
tiang pancang, dan lain lain.
Beberapa keuntungan dari baja sebagai bahan struktur adalah sebagai berikut :
- Baja mempunyai kekuatan cukup tinggi serta merata, menurut Kozai Club (1983) kekuatan baja terhadap tarik ataupun tekan tidak banyak berbeda dan bervariasi dari 300 Mpa sampai 2000 Mpa. Kekuatan yang tinggi ini mengakibatkan struktur yang terbuat dari baja pada umumnya mempunyai ukuran tampang yang relatif kecil jika dibandingkan dengan struktur dari bahan lain. Oleh karena itu struktur cukup ringan sekalipun berat jenis baja tinggi. Akibat lebih lanjut adalah pemakaian pondasi yang lebih hemat.
- Baja adalah hasil produksi pabrik dengan peralatan mesin-mesin yang cukup canggih dengan jumlah tenaga manusia relatif tidak banyak, sehingga pengawasan mudah dilaksanakan dengan saksama dan mutu dapat dipertanggung jawabkan.
- Pada umumnya struktur baja dapat dibongkar untuk kemudian dapat dipasang lagi, sehingga elemen struktur baja dapat dipakai berulang ulang dalam berbagai bentuk struktur.
Sudah barang tentu baja sebagai bahan struktur juga mempunyai
beberapa kelemahan atau kekurangan, antara lain dapat disebutkan sebagai
berikut,
- Struktur dari baja memerlukan pemeliharaan secara tetap yang membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit
- Kekuatan baja dipengaruhi oleh temperatur. Pada temperatur tinggi kekuatan baja sangat berkurang sehingga pada saat kebakaran bangunan dapat runtuh sekalipun tegangan yang terjadi mungkin saja masih rendah.
- Karena kekuatan baja cukup tinggi maka banyak dijumpai batang batang struktur yang langsing, oleh karena itu bahaya tekuk (Buckling) mudah terjadi.
Agar perancangan struktur dapat optimal, sehingga hasil rancangan
cukup aman dan ekonomis, maka sifat-sifat mekanika bahan struktur perlu
diketahui dengan baik. Untuk memahami sifat-sifat baja struktur kiranya
perlu dipelajari diagram tegangan-regangan. Diagram ini menyajikan
informasi yang penting pada baja dalam berbagai tegangan. Cara
perencanaan struktur baja yang memuaskan baru dapat dikembangkan setelah
hubungan tegangan – regangan diketahui dengan baik. Untuk pembuatan
diagram tegangan – regangan perlu diadakan pengujian bahan.
Pengujian tarik spesimen baja dapat dilakukan memakai Universal Testing Machine (UTM).
Dengan mesin ini spesimen ditarik dengan gaya yang berubah ubah, dari
nol diperbesar sedikit demi sedikit sampai batang putus. Pada saat
spesimen ditarik, besar gaya atau tegangan dan perubahan panjang batang
atau regangan dimonitor. Pada UTM yang mutakhir hasil monitor ini dapat disimpan dalam disk atau disajikan dalam bentuk diagram tegangan regangan lewat plotter.
Tampak bahwa hubungan tegangan – regangan pada 0A linier, sedang di
atas A diagram tidak linier lagi, sehingga titik A disebut sebagai batas
sebanding (Proporsional Limit). Tegangan yang terjadi pada titik A ini disebut tegangan batas sebanding σp.
Sedikit di atas A terjadi titik batas elastis bahan. Hal ini berarti
bahwa batang yang dibebani sedemikian sehingga tegangan yang timbul
tidak melampaui σe, Panjangnya akan kembali ke panjang semula jika beban dihilangkan. Pada umumnya tegangan σp dan σe relatif cukup dekat sehingga seringkali kedua tegangan tersebut dianggap sama yaitu sebesar σe.
Regangan ε yang timbul saat spesimen putus, pada umumnya berkisar sekitar 150 – 200 kali regangan elastis εe. Di atas tegangan elastis σe, pada titik B baja mulai leleh tegangan di titik B baja disebut sebagai tegangan leleh σl.
Pada saat leleh ini baja masih mempunyai kekuatan. Hal ini berati bahwa
pada saat leleh, baja masih mampu menghasilkan gaya perlawanan. Bentuk
kurva pada bagian leleh ini, mula-mula mendekati datar, berarti tidak
ada tambahan tegangan sekalipun regangan tambahan. Hal ini berakhir pada
saat terjadi pergeseran regangan (Strain Hardening) di titik C kurva naik ke atas lagi sampai dicapai kuat tarik (Tensile Strength) di titik D. Setelah itu, kurva turun dan spesimen retak (Fracture)
di titik E. Diagram tegangan – regangan ini dibuat berdasarkan data
yang diperoleh dari pengujian bahan, dengan anggapan luas tampang
spesimen tidak mengalami perubahan selama pembebanan. Menurut hukum
Hooke suatu batang yang dibebani tarikan secara uniaksial, luas
tampangnya akan mengecil. Sebelum titik C perubahan luas tampang itu
cukup kecil, maka pengaruhnya dapat diabaikan tetapi setelah sampai pada
fase pengerasan regangan, tetapi hukum Hooke tidak berlaku lagi,
tampang mengalami penyempitan yang cukup besar. Kalau penyempitan itu
diperhitungkan dalam penggambaran diagram, akan diperoleh kurva dengan
garis putus putus. Besar regangan pada titik titik A, B, C, D, E,
dipengaruhi oleh jenis baja yang diuji.
Berdasarkan besar tegangan leleh ASTM membagi baja dalam empat kelompok, dengan kisaran tegangan sebagai berikut :
- Carbon steels, tegangan leleh 210 – 280 Mpa.
- High Strength low – alloy steels, tegangan leleh 280 – 490 Mpa.
- Heat treated carbon and high – strength low alloy steels, tegangan leleh 322 – 700 Mpa.
- Heat – treated constructional alloy steels, tegangan leleh 630 – 700 Mpa
Pemilihan Profil
Untuk konstruksi baja terdapat BJ. 00 dan BJ. 37 dalam bentuk batang-batang atau pelat-pelat. Bengkel konstruksi membeli bahan ini dari perdagangan baja, yang biasanya mempunyai sedikit banyak persediaan dari profil-profil dan pelat-pelat yang banyak terdapat di gudangnya. Kalau dari suatu jenis dibutuhkan jumlah banyak dan waktu penyerahan memberi kemungkinan ke arah itu, maka dengan perantaraan perdagangan baja tadi, penyerahan itu dilakukan langsung dari satu atau lebih pabrik canaian. Untuk konstruksi-konstruksi kecil dianjurkan untuk menggunakan daftar-daftar persediaan dari para pedagang, yang dalam waktu tertentu dikirimkan kepada bengkel-bengkel dan mereka yang berkepentingan, sedangkan konstruktor lebih baik membatasi diri dalam memilih profil, sampai pada jenis-jenis yang banyak terdapat. Pabrik-pabrik besar biasanya mempunyai banyak persediaan sendiri, yang dalam waktu-waktu tertentu ditambah, supaya dapat menutupi pekerjaan-pekerjaan kecil dan pesanan-pesanan cepat. Juga untuk perusahaan-perusahaan kecil dianjurkan, untuk memelihara daftar-daftar persediaannya sendiri dengan baik, supaya jangan sampai mengalami kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar